
JAKARTA – Telematics expert Roy Suryo, Digital Forensics Expert Rismon Sianipar and social media activist Tifauzia Tyassuma or Doctor Tifa underwent questioning at Polda Metro Jaya as suspects in the case of slandering former President Joko Widodo’s (Jokowi) fake diploma, Thursday (11/13/2025).
Roy Suryo mengaku siap dengan pemeriksaan oleh penyidik. Dia mengaku membawa sejumlah barang bukti pamungkas yang akan ditunjukkan kepada polisi.
“Sudah sangat siap, sudah. Buktinya sudah ada, sudah,” kata Roy Suryo kepada wartawan di Polda Metro Jaya.
Kendati demikian, dia tidak memerinci bukti apa saja yang dibawanya ke Polda Metro Jaya. Roy Suryo menyatakan kehadiran pihaknya hari ini di Polda Metro Jaya atas nama rakyat Indonesia.
“Kami tahu bahwa kami akan dikriminalisasi, kenapa kami tahu? Kami merencanakan menerbitkan buku kedua, Gibran’s Black Paper,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Asep Edi Suheri mengatakan pihaknya telah memiliki alat bukti yang cukup sebelum menetapkan delapan orang tersebut sebagai tersangka.
Asep explained that the eight suspects were divided into two clusters: the first cluster comprising ES KTR, MRF, RE, and DHL, and the second cluster comprising RS, RHS, and TT.
The suspects were named because investigators concluded that the eight suspects were suspected of spreading false accusations and manipulating diploma documents using unscientific methods.